JPB : Jurnal Patria Bahari
https://ejournal.poltekpel-sorong.ac.id/index.php/jpb
<p><strong>Jurnal Patria Bahari (JPB)</strong> <span class="VIiyi" lang="en"><span class="JLqJ4b ChMk0b" data-language-for-alternatives="en" data-language-to-translate-into="id" data-phrase-index="0">is a scientific journal that publishes research results or scientific articles in the maritime field which includes research in the fields of nautical, ship engineering and marine transportation management and related issues in the maritime field.</span></span></p> <p>Jurnal Patria Bahari Published by Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Pelayaran Sorong.</p>PPPM POLTEKPEL SORONGen-USJPB : Jurnal Patria Bahari2776-5881ANALISA KEBOCORAN KATUP GAS BUANG PADA MESIN INDUK DI KM. TONASA LINES XV
https://ejournal.poltekpel-sorong.ac.id/index.php/jpb/article/view/73
<p>Katup gas buang merupakan salah satu komponen pada mesin induk yang berfungsi untuk menutup dan membuka aliran keluanya sisa gas buang pembakaran dari ruang bakar atau <em>liner,</em> baik pada mesin diesel empat-tak maupun dua-tak. Penelitian dilaksanakan selama ±10 bulan di Kapal Tonasa Line XV. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab kebocoran katup gas buang. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan pihak yang berhubungan. Data sekunder diperoleh dari lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data, dalam penelitian ini berupa jurnal yang ada di e-journal. Adapun hasil yang di peroleh dari identifikasi penilitian menunjukkan bahwa pertama: terjadinya keausan <em>spindle </em>dan <em>seat valve</em> dikarenakan kurangnya sistem perawatan, kedua: kelebihan jam kerja katup gas buang, ketiga: jalannya sistem air pendingin yang tersumbat. Identifikasi penelitian tersebut didapatkan penyebab kebocoran katup gas buang dikarenakan<em> spindle</em> dan <em>seat valve</em> mengalami aus, kelebihan jam kerja dan tersumbatnya jalan air pendingin. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kerusakan yakni dengan melakukan penggerindaan pada <em>spindle</em> dan <em>seat valve</em>, perawatan sesuai jam kerja, dan melakukan pembersihan jalannya air pendingin.</p>M. Bagus AdityaCarles Yerid Absalom Nalle
Copyright (c) 2023 JPB : Jurnal Patria Bahari
2023-05-302023-05-30311610.54017/jpb.v3i1.73PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS DERMAGA TERHADAP WAKTU TUNGGU KAPAL BONGKAR BATUBARA YANG DITANGANI OLEH AGENCY PT. ADHIKA SAMUDERA JAYA CABANG KENDARI
https://ejournal.poltekpel-sorong.ac.id/index.php/jpb/article/view/75
<p>Operasional juga menjadi aspek yang penting dalam perencanaan bongkar muat. Dengan memperhatikan lamanya waktu bongkar muat, Pengoptimalan waktu kerja serta produktivitas waktu operasional itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan fasilitas dermaga terhadap waktu tunggu kapal di Morosi <em>Anchorage.</em>Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara variabel ketersediaan fasilitas dermaga terhadap waktu tungg kapal bongkar batubara (t<sub>hitung</sub> > t<sub>table</sub>, sig. < 0.005). Maka terbukti terdapat pengaruh antara variabel ketersediaan fasilitas dermaga terhadap waktu tungg kapal bongkar batubara. 5. Lamanya bongkar batubara dari Mother Vessel ke tongkang memerlukan waktu tunggu karena operasional atau fasilitas dermaga yang terbatas.</p>Zulfan Muhammad RidhaMuhammad IdrisRyan Puby Sumarta
Copyright (c) 2023 JPB : Jurnal Patria Bahari
2023-05-302023-05-303171310.54017/jpb.v3i1.75PENGARUH KEGIATAN SHIP TO SHIP TERHADAP KINERJA OPERASIONAL BONGKAR MUAT DI MOROSI YANG DIAGENI OLEH PT. ADHIKA SAMUDERA JAYA
https://ejournal.poltekpel-sorong.ac.id/index.php/jpb/article/view/74
<p><em>Ship to Ship</em> merupakan kegiatan kapal untuk memindahkan muatan kapal dari kapal tanker atau kapal curah ke kapal jenis yang sama atau jenis kapal lain di mana kedua kapal diposisikan berdekatan bersama-sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kegiatan <em>ship to ship </em>terhadap kinerja operasional bongkar muat di PT. Adhika Samudera Jaya. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh pengaruh ship to ship terhadap kinerja operasional (t<sub>hitung</sub> > t<sub>tabel</sub>, sig. < 0.05). Oleh karena itu, kendala dalam proses ship to ship dapat memperlambat dan menghambat kinerja operasional bongkar muat batu bara yang akhirnya mempengaruhi efektivitas dan efisiensi termasuk besarnya biaya operasonal.</p>Chandresa Elfa Sadewa
Copyright (c) 2023 JPB : Jurnal Patria Bahari
2023-05-302023-05-3031142210.54017/jpb.v3i1.74PENGOPTIMALAN PROSES PENGECATAN PADA DECK KAPAL UNTUK MEMPERLAMBAT TERJADINYA KOROSI
https://ejournal.poltekpel-sorong.ac.id/index.php/jpb/article/view/76
<p>Kapal dan alat apung lain tersebut perlu dirawat dan diperbaiki agar umur pakainya sesuai standar opersional. Bentuk perawatan satu diantaranya adalah dengan pengecatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan teknik pengecatan yang optimal yang dilaksanakan pada <em>deck</em> kapal untuk memperlambat terjadinya korosi. Hasil penelitian ini adalah untuk dapat mengatasi dan dapat memperlambat terjadinya korosi pada <em>deck</em> kapal maka cara perawatan yang baik harus disusun dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada. Untuk dapat melaksanakan teknik pengecatan yang optimal, terlebih dahulu harus mengetahui jenis dan penyebab karat yang terjadi. Teknik pengecatan harus disusun agar seluruh kegiatan perawatan dapat terkoordinir dengan baik, sehingga operator kapal dapat dengan cepat untuk menyusun program kerja perawatan dan pelaksanaan perawatan berjalan dengan efektif. Sistem kerja yang dibuat harus disusun secara sistematis sehingga sistem tersebut dapat dijadikan sumber informasi kearsipan. Kearsipan tersebut digunakan sebagai bahan referensi terhadap pelaksanaan teknik pengecatan selanjutnya.</p>Andum Husodo
Copyright (c) 2023 JPB : Jurnal Patria Bahari
2023-05-302023-05-3031232810.54017/jpb.v3i1.76OPTIMALISASI KINERJA FRESH WATER GENERATOR DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR TAWAR DI KAPAL MT. GALUNGGUNG
https://ejournal.poltekpel-sorong.ac.id/index.php/jpb/article/view/72
<p><em>Fresh water generator</em> adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah air laut menjadi air tawar dengan prinsip memanfatkan kevakuman untuk proses evaporasi dan kondensasi. Pesawat ini memiliki peranan sangat penting dalam kelancaran pengoperasian kapal, dimana dalam pengoperasian kapal tidak terlepas dari kebutuhan akan air tawar. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui penyebab, dampak, serta upaya yang terjadi pada <em>fresh water generator</em> sehingga dapat meningkatkan hasil produksi air tawar di atas kapal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan turunnya produksi air tawar pada mesin <em>fresh water generator</em> di MT. Galunggung disebabkan oleh kurang optimalnya panas yang diterima pada pelat evaporator yang normalnya 80<sup>0 </sup>C turun menjadi 78<sup>0 </sup>C, kurang optimalnya tingkat kevakuman yang disebabkan turunnya tekanan <em>ejector</em> <em>pump</em> dari 5 kg/cm<sup>2 </sup> menjadi 2,5 kg/cm<sup>2</sup>, kesalahan prosedur pengoperasian, dan banyaknya kerak pada pelat evaporator. Dampak yang disebabkan adalah kurangnya kevakuman, proses kondensasi tidak sempurna, timbulnya kerusakan mesin yang mengganggu kinerja mesin, dan proses evaporasi tidak sempurna. Untuk mencegah faktor-faktor tersebut dapat dilakukan upaya dengan membersihkan kerak-kerak pada pelat evaporator, membersihkan filter pompa, membuat tabel <em>schedule maintenance</em> yang ditandatangani oleh KKM, dan mempelajari panduan dari <em>manual book</em>.</p>I Komang Gita PurusotamaBudi Riyanto
Copyright (c) 2023 JPB : Jurnal Patria Bahari
2023-05-302023-05-3031293610.54017/jpb.v3i1.72PENINGKATKAN PERAWATAN SEKOCI PADA KMP. KIRANA II SESUAI DENGAN SOLAS
https://ejournal.poltekpel-sorong.ac.id/index.php/jpb/article/view/71
<p>Keadaan darurat di atas kapal dapat berupa kebakaran, tenggelamnya kapal, kapal kandas, dan masih banyak lagi. Guna mengantisipasi adanya korban jiwa selain kecepatan dan ketepatan evakuasi, alat-alat keselamatan seperti sekoci penolong harus dipastikan dalam keadaan baik dan siap sehingga apa bila sewaktu-waktu terjadi keadaan baik dan siap sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat yang mengharuskan <em>crew </em>untuk meninggalkan kapal, sekoci penolong dapat langsung digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan perawatan sekoci di atas kapal apakah sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Penelitian ini dilaksanakan di KMP. Kirana II selama bulan September 2021 - Juni 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penulis menggunakan teknik observasi yaitu dengan cara mengamati, meninjau dan menganalisa obyek atau permasalahan yang diteliti langsung serta melakukan wawancara dengan narasumber terkait. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ada beberapa faktor penyebab sekoci tidak berfungsi dengan maksimal yaitu kurangnya perawatan sekoci sesuai standar oleh anak buah kapal. Upaya yang dilakukan oleh anak buah kapal untuk meningkatkan perawatan sekoci di atas kapal sesuai dengan <em>Safety of Life at Sea</em> (SOLAS) dengan mentaati segala peraturan yang sudah tertulis di standar tanpa ada yang terlewat dengan alasan apapun.</p>Nurlaili RachmiMeti Kendek
Copyright (c) 2023 JPB : Jurnal Patria Bahari
2023-05-302023-05-3031374210.54017/jpb.v3i1.71OPTIMALISASI PERSIAPAN CAR DECK PADA KAPAL KM. KUMALA
https://ejournal.poltekpel-sorong.ac.id/index.php/jpb/article/view/69
<p>Optimalisasi adalah suatu proses melaksanakan program yang telah direncanakan dengan terencana guna mencapai tujuan sehingga dapat meningkatkan kinerja secara optimal. Kapal Ro-Ro mengangkut muatan yang berjenis kendaraan bermotor dan sejumlah penumpang dalam badan kapal. Dikarenakan memuat muatan yang berlainan jenis akan menimbulkan resiko korban jiwa dan kerusakan pada kendaraan bermotor. Sebagai contoh. Bahaya yang serius seperti penumpang terjepit, terlindas atau tertimpa muatan dari truck. Selain itu tumpahan minyak pelumas mesin pada kendaraan bermotor juga memiliki potensi menjadi penyebab terlukanya penumpang atau ABK karena tergelincir minyak. Kegiatan pemuatan kapal harus mempersiapkan kondisi ruang muat yang sesuai dengan muatan yang akan dimuat, untuk mengetahui bagaimana proses persiapan bongkar muat dan kendala apa yang dihadapi oleh kru kapal ketika pelaksanaan bongkar muat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui fakta persiapan ruang muat dalam memuat muatan yang berlainan jenis. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa persiapan ruang muat di atas KM. Kumala kurang optimal karena pada saat proses cleaning berbenturan dengan jadwal beroperasi kapal sehingga pada saat proses pengeringan lantai kapal menjadi kurang optimal dan dapat mengakibatkan bahaya tergelincir bagi awak kapal maupun penumpang.</p>Mardhiah JuniartiDwi Haryanto
Copyright (c) 2023 JPB : Jurnal Patria Bahari
2023-05-302023-05-3031434810.54017/jpb.v3i1.69